Senin, 28 Juni 2010

antara AKPOL dan FKG

DOKTER GIGI
AKPOL

pilihan berat buat saya untuk memilih antara tetap melanjutkan perjuangan sebagai mahasiswi kedokteran gigi atau harus daftar dan tes akpol.

walaupun saya tidak bangga menjadi mahasiswi FKG tapi saya terlanjur membuat orang tua saya bangga. siapa lagi yang merekan harapkan selain saya.

maklumlah saya anak semata wayang

tapi gimana?
saya tipe orang yang tidak bisa dipaksa
apalagi ini menyangkut masa depan saya

saya juga tipe orang yang gampang sekali depresi.
sedih sedikit saja, atau mengingat yang saya tidak dapat gapai saya akan depresi dan menangis, terkadang saya merusak barang juga.

apalagi soal AKPOL sakit sekali hati saya karena harus menerima keadaan saya ini
anak perempuan
anak satu2nya

jadi keinget lagu beyonce if i were a boy
ngena banget tuh lagu ke saya.

dan hal2 tersebut membuat saya dilema.

kemarin, berulang-ulang kami diskusikan bagaimana nantinya saya karena saya masih belum terima kenyataan bahwa saya tidak dapat masuk akpol hanya karena hal sepele.

akhirnya ibu saya mengiyakan kemauan saya untuk daftar akpol di tahun depannya asalkan saya tetap ikut kuliah di tahun pertama, namun ayah saya tidak mengiyakan bahkan mengatakan tidak. beliau hanya diam, diam tidak mendengar atau beliaupun bingung.

saya berpikir saya ini kuliah di kedokteran gigi dengan peringkat 3 yang artinya bayarnya lebih mahal. baru masuk saja sudah 117 juta memang itu untuk selama saya menjadi mahasiswa 100 juta dan 17 jutanya biaya per-smester.

sayapun sudah memberitahukan ini kepada ibu saya, ibu saya memang ibu yang baik dia tetap tersenyum dan mengatakan "yang penting ine bahagia" sediiiiiih sekali saya, saya yakin beliau banyak berdebat dengan ayah saya.

baru saja saya bilang "pih ine mau daftar akpol tahun depan, tapiii kok sayang banget sih uang yg udah di bayar ke trisakti"
ayah saya bilang "sudah gak usah masuk akpol, capek nanti kamu!, lagian sayang juga kan uangnya?!"

saya mengerti beliau yang mencari uang itu.

perkataan beliau membuat saya sakit, bingung.

ingin sekali saya bilang lebih baik dibatalkan saja saya kuliah di trisakti, kalo2 saya ketrima akpol tih uang yg dikeluarkan tidak sebanyak saya kuliah di fkg trisakti, dan kuliah hukum saja di univeristas di balikpapan.

tapi hingga sekarang saya tidak berani ngomong hal ini ke ibu saya
beliau lagi sibuk dan terlihat cape sekali.

saya tidak ingin membuat urat leher beliau tambah tegang.

saya sering sekali berfikir kenapa saya tidak mati saja?
saking bingung dan egoisnya saya.

saya tidak bisa mengalah, saya mau mengalah tapi saya tidak bisa menahan keinginan ini.

saya tidak tahu ALLAH berencana apa untuk saya.

saya harap ibu saya membawa saya ke psikiater saja.

:'(

2 komentar:

Melanie Sadono mengatakan...

Jika saya tuliskan komentar ini, mudah2an anda sudah pada posisi yg lebih nyaman ...apapun dalam hidup ini semua adalah pilihan, setiap pilihan mempunyai konsekuensi masing2, terimalah dengan ikhlas dan tawakal

Erwin Andhika Putra Yudha mengatakan...

yakinlah setiap manusia pasti sukses dengan caranya sendiri. meskipun kadang tak seperti yang kita harapkan. tetap bersyukur

Posting Komentar