Selasa, 29 Juni 2010

pertimbangan lagi, dan selalu membuatku bimbang


TARUNI AKPOL

tadi malem saya makan dengan ayah saya ibu saya juga sepupu saya, penuhlah kursi makan saat itu.

saya memulai pembicaraan apalagi kalau bukan akpol
ibu saya langsung saja mukanya males dengerin begitu juga ayah saya

ayah saya yang memang lulusan AKPOL tahun 1988
jadi dia tau betul gimana berat dan penderitaan selama menjadi siswa AKPOL.
beliau takut anak perempuan satu2nya ini sakit, terluka, ataupun tertekan dengan kakak kelas.
dan berikut gambarnya :














yah ini lah yang ayah saya takutkan terlebih ibu saya -______________-""

ibu saya cerita soal kakak sepupu saya yang taruni AKPOL tahun 2008
yang kakak saya tuh di suruh guling2 sama senior hanya karena masalah yang sepele hingga kakak saya yang bingung memilih calon suami.

kakak berpikir kalo dia punya suami sama2 dari polisi pasti karirnya dia gak akan nanjak dan karir suami yang akan bersinar.
dan jika dia punya suami dari akmil sama juga dengan hal yang diatas
dan jika dia punya suami orang sipil dia mikir dia gak mungkin bawa suaminya kemana2 dia ditugaskan karena sudah kodrat wanita mengikuti suami.

-_______- kenapa harus begitu?
itu bener sih tapiiiiii
saya tidak terima sama sekali huuuhuuu
itulah yang membuat saya bimbang lagiiiii dan lagiiiii

pokoknya I LOVE YOU LAAAH~

Senin, 28 Juni 2010

antara AKPOL dan FKG

DOKTER GIGI
AKPOL

pilihan berat buat saya untuk memilih antara tetap melanjutkan perjuangan sebagai mahasiswi kedokteran gigi atau harus daftar dan tes akpol.

walaupun saya tidak bangga menjadi mahasiswi FKG tapi saya terlanjur membuat orang tua saya bangga. siapa lagi yang merekan harapkan selain saya.

maklumlah saya anak semata wayang

tapi gimana?
saya tipe orang yang tidak bisa dipaksa
apalagi ini menyangkut masa depan saya

saya juga tipe orang yang gampang sekali depresi.
sedih sedikit saja, atau mengingat yang saya tidak dapat gapai saya akan depresi dan menangis, terkadang saya merusak barang juga.

apalagi soal AKPOL sakit sekali hati saya karena harus menerima keadaan saya ini
anak perempuan
anak satu2nya

jadi keinget lagu beyonce if i were a boy
ngena banget tuh lagu ke saya.

dan hal2 tersebut membuat saya dilema.

kemarin, berulang-ulang kami diskusikan bagaimana nantinya saya karena saya masih belum terima kenyataan bahwa saya tidak dapat masuk akpol hanya karena hal sepele.

akhirnya ibu saya mengiyakan kemauan saya untuk daftar akpol di tahun depannya asalkan saya tetap ikut kuliah di tahun pertama, namun ayah saya tidak mengiyakan bahkan mengatakan tidak. beliau hanya diam, diam tidak mendengar atau beliaupun bingung.

saya berpikir saya ini kuliah di kedokteran gigi dengan peringkat 3 yang artinya bayarnya lebih mahal. baru masuk saja sudah 117 juta memang itu untuk selama saya menjadi mahasiswa 100 juta dan 17 jutanya biaya per-smester.

sayapun sudah memberitahukan ini kepada ibu saya, ibu saya memang ibu yang baik dia tetap tersenyum dan mengatakan "yang penting ine bahagia" sediiiiiih sekali saya, saya yakin beliau banyak berdebat dengan ayah saya.

baru saja saya bilang "pih ine mau daftar akpol tahun depan, tapiii kok sayang banget sih uang yg udah di bayar ke trisakti"
ayah saya bilang "sudah gak usah masuk akpol, capek nanti kamu!, lagian sayang juga kan uangnya?!"

saya mengerti beliau yang mencari uang itu.

perkataan beliau membuat saya sakit, bingung.

ingin sekali saya bilang lebih baik dibatalkan saja saya kuliah di trisakti, kalo2 saya ketrima akpol tih uang yg dikeluarkan tidak sebanyak saya kuliah di fkg trisakti, dan kuliah hukum saja di univeristas di balikpapan.

tapi hingga sekarang saya tidak berani ngomong hal ini ke ibu saya
beliau lagi sibuk dan terlihat cape sekali.

saya tidak ingin membuat urat leher beliau tambah tegang.

saya sering sekali berfikir kenapa saya tidak mati saja?
saking bingung dan egoisnya saya.

saya tidak bisa mengalah, saya mau mengalah tapi saya tidak bisa menahan keinginan ini.

saya tidak tahu ALLAH berencana apa untuk saya.

saya harap ibu saya membawa saya ke psikiater saja.

:'(

Sabtu, 26 Juni 2010

AKPOL OH AKPOL, kapan ku menggapaimu?

AKPOL lagi lagi AKPOL ituu aja yang ada dipiranku saat ini

kesiksa ya kesiksa banget, pusiiiing bingung kaya gak ada tujuan hidup. saya ingin sekali jadi polisi tapi juga ingin jadi dokter

rencana ke depan lulus dokter gigi pengennya ikut PPSS tapi apa mau dikata kalo ikut PPSS saya hanya menjadi dokter polisi saja a.k.a eksisnya di dunia kedokteran

sedangkan,
saya ingin sekali menjadi (contoh) kanit reg ident dll
kalo bisa seperti ayah saya kapolresta dll.

saya senang jadi dokter, dan bisa dibilang keluarga bangga saya menjadi dokter

tapi faktanya adalah saya TIDAK BANGGA LULUS FKG TRISAKTIentah kenapa.

karena menurut saya, saya tidak ada pengorbanan masuk sana
memang saya masuk sana dengan murni tanpa sogok menyogok ataupun menaikan nilai

rejeki kata orang bilang.

tapi saya sering berpikir kok bisa yah saya kan tidak pintar2 amat kok bisa yah masuk fkg
ditambah lagi teman saya anak ips bisa masuk kedokteran umum
tambah lah saya berpikir alamak betapa mudahnya menjadi dokter di indonesia,
sejak saat itu jatuhlah pandangan saya pada profesi DOKTER sungguh berbeda dengan pandangan saya sewaktu kecil, yang masuk dokter itu sulit dan hanya orang2 tertentu saja yang bisa.
sehingga membuat saya tidak bangga menjadi mahasiswa kedokteran gigi.
dan faktanya adalah hanya dengan uang anda bisa menjadi calon dokter.

tidak ada lagi rasa bangga saya. dan muncullah pikiran apa itu dokter? dengan uang anda bisa jadi dokter jujur saya benci itu tidak adil, pantas saja banyak dokter yang malpraktek

makanya itu saya ingin sekali menjadi polisi terutama akpol

karena AKPOL tidak ada lagi sogok2an saya benci orang yang SOK TAU ngomong kalo saya akan lolos saja karena saya anak kapolres

mereka tahu apa?

saya ingin sekali jadi polwan
mohon doanya semoga saya dibukakan jalan menuju AKPOL oleh ALLAH YANG MAHA KUASA